Selasa, 15 November 2011

BAIK DAN BURUK PENGARUH IKLAN TELEVISI

Iklan Televisi
Televisi sebagai media hiburan yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia dan bahkan dunia, merupakan salah satu media yang efektif untuk beriklan. Hal ini dikarenakan iklan televisi mempunyai karakteristik khusus yaitu kombinasi gambar, suara dan gerak. Oleh karena itu pesan yang disampaikan sangat menarik perhatian penonton. Model iklan yang disajikan oleh televisi juga sangat bervariasi. Ketika baru muncul televisi swasta, iklan hanya dalam bentuk klip (baik live action, stop action, maupun animasi dan still). Namun dalam perkembangannya, iklan televisi mengalami banyak sekali perkembangan.
Perkembangan iklan yang makin kreatif tersebut menjadikan makin bervariasinya tayangan iklan dan bisa menjadi hiburan tersendiri. Bagaimana tidak, ada iklan yang bisa membuat kita melebarkan senyum seperti iklan rokok Sampoerna Hijau dengan genk hijaunya, dan masih banyak lagi iklan-ilan lain yang menghibur. Namun tidak dipungkiri banyak juga iklan-iklan yang menyebalkan.

Keunggulan Iklan Televisi
Seperti telah disebutkan di atas bahwa iklan televisi mempunyai karakteristik khusus yaitu kombinasi gambar, suara dan gerak. Dengan karakteristik tersebut mempunyai berbagai keunggulan dibanding media iklan lain. Diantaranya keunggulan tersebut adalah:

1. Kesan realistik
Karena sifat yang visual dan merupakan kombinasi warna-warna, suara dan gerakan, maka iklan televisi tampak hidup dan nyata. Kelebihan ini tidak dimiliki oleh media lain. Dengan kelebihan  ini,  para  pengiklan  dapat  menunjukkan  dan  memamerkan  kelebihan  atau keunggulan produknya secara detail. Jika produk yang diiklankan adalah makanan yang diawetkan, maka pengiklan dapat menunjukkan kemasannya yang khas secara jelas sehingga konsumen dengan mudah mengenalnya di toko-toko. Walaupun ingatan konsumen terhadapapa yang telah diiklankan selalu timbul tenggelam, namun iklan visual menancapkan kesan yang lebih dalam, sehingga konsumen begitu melihat produknya akan segera teringatiklannya di televisi. Pengaruh ini dapat diperkuat lagi jika pembuatan iklannya didukung dengan teknologi grafis komputer.

2. Masyarakat lebih tanggap
Karena iklan televisi dinikmati dirumah-rumah dalam suasana yang serba santai atau reaktif, maka pemirsa lebih siap untuk memberikan perhatian.  Perhatian terhadap iklan televisi semakin besar jika materinya dibuat dengan standar teknis yang  tinggi, dan atau meggunakan tokoh-tokoh ternama sebagai bintang iklan.

3. Repetisi/ pengulangan
Iklan televisi bisa ditayangkan beberapa kali dalam sehari sampai dipandang cukup bermanfaat yang memungkinkan sejumlah masyarakat untuk menyaksikannya, dan dalam frekuensi yang cukup sehingga pengaruh iklan itu muncul. Sekarang ini para pembuat iklan televisi tidak lagi membuat iklan yang panjang-panjang, mereka justru membuat iklan pendek dan menarik. Agar ketika ditayang ulang, pemirsa tidak cepat bosan. Iklan dengan pendekatan emosi yang membuat penasaran pemirsa juga bisa digunakan sebagai teknik untuk lebih diingat oleh pemirsa.

4. Ideal bagi pedagang eceran
Iklan televisi sangat membantu penjualan ditigkat pedagang eceran. Hal ini disebabkan karena selain para pedagang eceran juga menonton televisi seperti orang lain, iklan televisi tersebut seolah-olah dibuat untuk mereka. Pedagang memahami bahwa sesuatu yang diiklankan di televisi, maka permintaan akan barang tersebut akan meningkat sehingga stok barang akan cepat terjual. Agen atau sub agen suatu produk kadang-kadang sulit untuk menjua atau menitipkan produk kepada pedagang eceran jika mereka tidak dapat memberi jaminan bahwa produk tersebut diiklankan di televisi. Beriklan di televisi bahkan menjadi keharusan jika produsen berhubungan dengan perusahaan supermarket yang mempunyai ratusan cabang. Peredaran barang harus berlangsung dengan cepat dan tidak ada yang lebih mampu mempercepat peredaran barang selain televisi.

5. Terkait dengan media iklan lain
Tayangan iklan televisi mungkin saja mudah terlupakan begitu saja. Tapi kelemahan ini bisadiatasi  dengan  memadukannya  dengan  media  iklan  lain.  Jika  konsumen  memerlukan informasi lebih lanjut atau perlu dijabarkan lebih detail, iklan televisi bisa dipadukan dengan iklan di tabloid-tabloid mingguan, khususnya tabloid yang mengulas acara-acara televisi. Iklan pendukung juga bisa dimuat di surat kabar harian. Iklan surat kabar adalah rujukan atas iklan yang telah ditayangkan di televisi.

Pengaruh-Pengaruh Iklan
Pengaruh iklan sangat beragam, merambah berbagai bidang kehidupan manusia mulai dari tingkat individu, keluarga hingga masyarakat, yaitu:

1.    Pengaruh Ekonomi
Diberbagai negara, iklan terbukti mampu memberikan keuntungan ekonomi yang sangat besar bagi perorangan atau biro periklanan yang terlibat didalamnya. Dalam banyak catatan sejarah bahkan menunjukkan bahwa mereka menjadi orang yang sangat kaya. Benyamin Franklin merupakan satu dari sekian banyak kisah sukses pegiat iklan. Dia dikenal sebagai penulis naskah iklan yang piawai, manajer perusahaan periklanan yang handal, salesman,penerbit, serta editor surat kabar.

2. Pengaruh Psikologis
Dampak psikologis iklan sangat beragam, meliputi aspek kognitif, afektif, dan konotatif,baik secara sendiri-sendiri maupun bersama. Pengaruh psikologis yang terjadi di wilayah kognitif dapat menumbuhkan perhatian khalayak terhadap sesuatu secara lebih tinggi dibanding yang lain. Kita seringkali memberikan perhatian yang lebih besar kepada suatu produk yang diiklankan secara lebih gencar dibanding produk lain. Namun sebaliknya, kita tidak terlalu memberikan perhatian kepada produk yang tidak diiklankan secara gencar. Fenomena tersebut dapat pula disimpulkan bahwa perhatian kita ikut ditentukan oleh iklan.

3. Pengaruh Sosial Budaya
Iklan secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi struktur pembangunan budaya disuatu tempat pada kurun waktu tertentu. Dampak iklan yang meluas dan menjadi ikon dimasyarakat akhirnya terserap menjadi budaya oleh masyarakat itu. Misalnya iklan produk kecantikan  yang  membujuk  konsumen  dengan  tren  kecantikan  pada  tahun  tertentu masyarakat terutama kaum wanita menjadikan trend tersebut sebagai gaya hidup. Jika misalnya tidak mengikuti iklan tersbeut maka dianggap ketinggalan jaman, karena setiaptahun berganti-ganti tren.

4. Mendorong Sikap Konsumerisme
Sebagaimana diketahui, konsumsi barang oleh konsumen secara normal mempunyai batastertentu. Tidak saja terbatas pada aspek pemakaian produk, namun juga terbatas pada kemampuandaya beli dengan berbagai alasan. Untuk mengenyangkan perut yang kelaparan misalnya, seseorang mungkin cukup mengkonsumsi 1 atau dua mie instant dalam satu porsinya. Mengkonsumsi lebihdari jumlah tersebut perut tidak dapat lagi menampung. Kalau dipaksakan, perut malah akanmenjadi sakit. Namun dengan  demand management , konsumen dibujuk untuk membeli lebih daribiasanya, dengan alasan untuk stok persediaan di rumah, kesempatan mengikuti undian dengan mengirimkan bungkus sebanyak-banyaknya, dan sebagainya.Upaya untuk meningkatkan konsumsi secara massal melalui pubikasi media massa dalam bentuk iklan. Iklan merupakan informasi yang memberikan berita yang up  to  date kepadakon sumen mengenai produk yang bertujuan menjaga tingkat produksi. Iklan pada dasarnya bersifat membujuk  pemirsa  dengan  berbagai  iming-iming  citraan  yang  ujung-ujungnya  mendorong munculnya hasrat untuk membeli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar